ANALASIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: KAWASAN JALAN CEMPAKA) DI KOTA PALANGKA RAYA

ANALYSIS OF UNSIGNALIZED INTERSECTION (CASE STUDY: CEMPAKA STREET AREA) IN PALANGKA RAYA CITY

Authors

  • Julia Cancer Batu Bara Universitas Palangka Raya
  • Robby Universitas Palangka Raya
  • Parasian Silitonga Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.36277/transukma.v4i2.100

Keywords:

Derajat Kejenuhan, Peluang Antrian, PKJI 2014, Simpang tak Bersinyal, Tundaan, Tingkat Pelayanan

Abstract

Persimpangan adalah bagian terpenting dari jalan perkotaan, karena sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, dan tingkat pelayanan jalan bergantung dari perencanaan persimpangannya. Dengan demikian diperlukan adanya manjemen lalu lintas yang terarah untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas. Gambaran diatas merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada beberapa simpang empat tak bersinyal Jalan Cempaka. Pada Jalan utama Cempaka ini banyak terdapat pertokoan, perdagangan, pendidikan, tempat ibadah dan rumah masyarakat sekitar yang bisa menyebabkan arus lalu lintas yang cukup sibuk dan terjadi tundaan juga antrian dibeberapa persimpangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang tak bersinyal dan memberikan alternatif pemecahan masalah dengan acuan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan secara langsung untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil dari analisis simpang yaitu lokasi 1 nilai tundaan simpang sebesar 10,222 detik/skr atau pada tingkat pelayanan B dan Nilai peluang antrian sebesar 8% - 19,494% dengan derajat kejenuhan Dj = 0,413 (Dj ≤ 0,85), lokasi 2 nilai tundaan simpang sebesar 13,262 detik/skr atau pada tingkat pelayanan C dan Nilai peluang antrian sebesar 23% - 46% dengan derajat kejenuhan Dj = 0,761 (Dj ≤ 0,85). Arus belok kanan ≥200 kend/jam dengan kondisi tersebut alternatif yang dilakukan yaitu dengan memasang APILL, lokasi 3 nilai tundaan simpang sebesar 8,596 detik/skr atau pada tingkat pelayanan C dan Nilai peluang antrian sebesar 7% - 19% dengan derajat kejenuhan Dj = 0,404 (Dj≤ 0,85), lokasi 4 nilai tundaan simpang sebesar 11,088 detik/skr atau pada tingkat pelayanan C dan Nilai peluang antrian sebesar 12% - 27% dengan derajat kejenuhan Dj = 0,533 (Dj ≤ 0,85).

 

Intersections are the most important part of urban roads, because most of the efficiency, safety, speed, and service level of roads depend on the intersection planning. Thus, it is necessary to have a directed traffic management to regulate the smooth flow of traffic. The picture above is one of the problems that occur at several unsignalized intersections on Jalan Cempaka. On the main street of Cempaka, there are many shops, trades, education, places of worship and houses of the surrounding community which can cause quite busy traffic flow and delays and queues at several intersections. The purpose of this study is to analyze the performance of unsignalized intersections and provide alternative solutions to problems with reference to the 2014 Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI). The research procedure used in this study was a direct field survey to obtain primary and secondary data. Based on the results of the intersection analysis, namely location 1, the intersection delay value is 10.222 seconds/cur or at service level B and the queue opportunity value is 8% - 19.494% with the degree of saturation Dj = 0.413 (Dj ≤ 0.85), location 2 the value of the intersection delay of 13,262 seconds/skr or at service level C and the queue probability value is 23% - 46% with the degree of saturation Dj = 0.761 (Dj ≤ 0.85). Right turn flow 200 vehicles/hour with these conditions the alternative is to install APILL, location 3 intersection delay value is 8.596 seconds/skr or at service level C and queue probability value is 7% - 19% with saturation degree Dj = 0.404 (Dj≤ 0.85), location 4, the intersection delay value is 11.088 seconds/skr or at service level C and the queue probability value is 12% - 27% with the degree of saturation Dj = 0.533 (Dj ≤ 0.85).

References

Anonim, 2014. PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia). Departemen Pekerjaan

Umum,Direktorat Jenderan Bina Marga. Jakarta.

Anonim, 2020. Proyeksi Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah.

Republik Indonesia, 2006. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 96 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta.

Rio Dwi Cahyo, 2019. Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal di Kawasan Bukit Kaminting Palangka Raya. Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Downloads

Published

2022-06-19