PENGARUH PENAMBAHAN ABU TANDAN KELAPA SAWIT DAN SEMEN TERHADAP KUAT GESER TANAH GAMBUT

THE EFFECT OF THE ADDITION OF PALM OIL FRUIT ASH AND CEMENT ON THE STRENGTH OF PEAT SOIL

Authors

  • AYU DIAH SEPDAYANTI - UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
  • Fatma Sarie Universitas Palangka Raya
  • Suradji Gandi Universitas Palangka Raya

Keywords:

-

Abstract

Tanah gambut memiliki karakteristik kandungan air yang cukup tinggi, angka pori yang besar, adanya serat-serat dan kuat geser yang rendah. Maka salah satu cara mengatasi masalah ini perlu dilakukan perbaikan dengan cara stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah gambut antara lain dengan mencoba menambahkan bahan campuran abu tandan kelapa sawit dan semen. Jenis tanah yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanah gambut yang diambil dari Jalan Sampit-Samuda Km 13. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi pengaruh penambahan masing-masing 2,5%, 5% dan 7,5% untuk penambahan abu tanda kelapa sawit dan semen pada tanah gambut yang diperam selama 3 hari terhadap nilai kuat geser. Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian sifat fisik tanah asli dan pengujian uji geser langsung (Direct Shear Test). Hasil pengujian sifat fisik tanah gambut yang berasal dari Jalan Sampit-Samuda Km 13, menurut ASTM dapat diklasifikasikan sebagai tanah gambut dengan kadar abu tinggi (high ash peat) berkisar >15%, dengan kadar air sebesar 202,64% dan mengandung kadar serat diantara 33% - 67% dan menurut klasifikasi MacFarlane dan Radforth termasuk kedalam fibrouse peat karena kandungan seratnya >20%. Pada pengujian uji geser langsung tanah asli di dapat nilai kuat geser ( ) sebesar 0,1014 kg/cm2, peningkatan maksimum terjadi pada persentase penambahan abu tandan kelapa sawit 7,5% dan semen 7,5%  dengan pemeraman selama 3 hari sebesar 0,0888 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemeraman maupun persentase penambahan abu tandan kelapa sawit dan semen yang diberikan mempengaruhi nilai kuat geser.    

 

 

Peat soil has characteristics fairly high water content, large void ratio, the presence of fibers and low shear strength. So one way to overcome this problem needs to be improved by means of soil stabilization. Stabilization of peat soil, among others, by trying add mixture of palm oil bunch ash and cement. The type of soil used in this study peat soil taken from Jalan Sampit-Samuda Km 13. The purpose of this study to analyze effect of adding 2,5%, 5% and 7,5% respectively the addition of oil palm sign ash and cement on peat soil cured for 3 days to value of shear strength. In this study, several tests carried out, namely testing the physical properties of the original soil and testing the direct shear test. The results of testing the physical properties of peat soil originating from Jalan Sampit-Samuda Km 13, according to ASTM be classified as peat soil a high ash content (high ash peat) ranging from >15%, with moisture content of 202.64% and containing fiber content between 33% - 67% and according the classification of MacFarlane and Radforth included fibrouse peat because the fiber content >20%. In the direct shear test, the original soil obtained a shear strength value 0,1014 kg/cm2, the maximum increase occurred in percentage addition of 7,5% oil palm bunch ash and 7.5% cement with curing for 3 days of 0,0888 kg/cm2. The results showed that the curing time and percentage of addition palm oil bunch ash and cement that were given affected the shear strength value.

References

Anggraini, Muthia dan Alfian, Saleh., 2020, Penamabahan Abu Tanda Kelapa Sawit dan Semen Terhadap Nilai CBR (California Bearing Ratio) Pada Tanah Lempung. Jurnal Teknik Sipil, Vol 6 No.1.

Ara,E, P., Gandi, S dan Sarie, F., 2021, Perbandingan Penggunaan Abu Sekam Padi, Serbuk Batu Bata, dan Pasir Sirkon Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung. Jurnal Kacapuri, Volume 4 Nomor 1 Edisi Juni 2021.

ASTM International. (1998). Standard Test Method for Direct Shear Test of Soils Under Consolidated Drained Condition, United State : ASTM International.

ASTM International. (2002). Standard Test Method for Specific Gravity of Soil by Water Pycnometer, United State : ASTM International.

ASTM International. (2004). Standard Test Method for Direct Shear Test of Soils (ASTM D 422), United State : ASTM International.

ASTM International. (2005). Standard Test Method for Laboratory Determination of Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass, United State : ASTM International.

ASTM International. (2007). Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils (ASTM D 422), United State : ASTM International.

Darwis, H., 2017, Dasar-dasar Tekni Perbaikan Tanah, Pustaka AQ, Yogyakarta.

Hakim,M, F., Marzuko, A., 2018, Pengaruh Penambahan Rotec dan Semen Pada Tanah Gambut Ambarawa Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Hardiyatmo, H. C., 2002. MekanikaTanah I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hartanti,R, S., Masturi dan Yulianti I., 2016, Analisis Kuat Geser Langsung Tanah Pada TPA Kudus Yang Ternormalisasi. Volume V Oktober 2016.

Kusuma, R, Indra., E, Mina., R, Bonar dan Alumni Jurusan Teknik Sipil., 2015, Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Abu Sawit Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas. Jurnal Fondasi, Volume 4 Nomor 2.

Mochtar,N, E., Faisal, E,Y dan Trihanyndio, Rendy, S., 2014, Pengaruh Usia Stabilisasi pada Tanah Gambut Berserat yang Distabilisasi dengan Campuran CaCO3 dan Pazolan. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 21 No.1.

Nugroho, Untoro. 2008. Stabilisasi Tanah Gambut Rawapening Dengan Menggunakan Campuran Portland Cement Dan Gypsum Sintesis (CaSO42H2O) Ditinjau Dari Nilai California Bearing Ratio (CBR). Teknik Sipil & Perencanaan, Vol 10(2): 161-170.

Downloads

Published

2022-12-26