PENGARUH PENAMBAHAN BATU ZEOLIT DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

THE EFFECT OF ADDITIONAL STONE ZEOLITE AND PORTLAND CEMENT ON THE CARRYING CAPACITY OF CLAY

Authors

  • ZULFANU HADI UNIVERSITAS PALANGKARAYA
  • Suradji Gandi Universitas Palangka Raya
  • Fatma Sarie Universitas Palangka Raya

Keywords:

clay, zeolite, portland cement, california bearing ratio soil bearing capacity, Tanah Lempung, Batu Zeolit, Semen Portland, Daya Dukung Tanah, soil bearing capacity

Abstract

Tanah adalah dasar dari sebuah struktur bangunan. Namun tidak semua tanah dalam suatu bangunan dapat digunakan. Sifat yang tidak baik dari tanah dapat mengakibatkan bangunan yang didirikan mengalami kerusakan. Hal tersebut sangat tidak diinginkan dalam suatu kontruksi. Maka dari itu, suatu kondisi tanah tertentu mempengaruhi kuat atau tidaknya suatu konstruksi. Pada penelitian ini akan digunakan tanah lempung pada lokasi daerah Desa samba kahayan Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan daya dukung tanah. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan campuran batu zeolite dan semen portland yang dicampurkan dengan tanah asli berdampak pada meningkatnya nilai daya dukung tanah yang didapatkan dari hubungan antara nilai DDT dengan CBRrencana.  Daya dukung tanah asli adalah sebesar 3,62 dengan penambahan tanah asli, batu zeolite dan semen portland di pemeraman 3 hari menjadi 4,43, 4,85 dan 5,08, dengan nilai tertinggi daya dukung tanah dasar terbesar di pemeraman 3 hari terjadi di penambahan batu zeolite dan semen portland 10% sebesar 5,08 dengan persentase kenaikan dari daya dukung tanah asli menjadi 40,3%. Sedangkan untuk pemeraman 7 hari menjadi 4,54, 5,01 dan 5,25. Nilai daya dukung tanah dasar terbesar terjadi di penambahan batu zeolite dan semen portland 10% yaitu 5,25 dengan persentase kenaikan dari daya dukung tanah asli menjadi 45,02%.

 

Soil is the basis of a building structure. However, not all land in a building can be used. The unfavorable nature of the soil can cause the buildings that are erected to be damaged. This is highly undesirable in a construction. Therefore, a certain soil condition affects whether or not a construction is strong. In this study, clay soil will be used at the location of the Samba Kahayan Village, Central Katingan District, Katingan Regency, Central Kalimantan. This research is expected to be one of the efforts to increase the bearing capacity of the soil. Based on the tests that have been carried out, it is found that a mixture of zeolite and portland cement mixed with native soil has an impact on increasing the carrying capacity of the soil obtained from the relationship between the DDT value and the planned CBR. The original soil bearing capacity was 3.62 with the addition of native soil, zeolite stone and portland cement in 3 days of curing to 4.43, 4.85 and 5.08, with the highest value of the largest subgrade bearing capacity at 3 days curing occurred at the addition of zeolite stone and 10% portland cement was 5.08 with a percentage increase from the original soil bearing capacity to 40.3%. As for the 7-day curing, it becomes 4.54, 5.01 and 5.25. The greatest value of subgrade bearing capacity occurred in the addition of zeolite stone and 10% portland cement, namely 5.25 with a percentage increase from the original soil bearing capacity to 45.02%.

References

American Society for Testing and Materials (ASTM) D 423-66. 1972. Standard Test Method of Test for Liquid Limit of Soil.

ASTM D – 653. 1997. Standard Terminology Relating to Soil, Rock and Contained Fluids. the American Society of Civil Engineers and the American Society for Testing and Materials. Jurisdiction of ASTM Committee. USA.

American Society for Testing and Materials (ASTM) D 1883-73. 2002. Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio) of Laboratory-Compacted Soils.

ASTM International. 2002. Standard Test Method for Specific Gravity of Soil by Water Pycnometer (ASTM D 854), United State: ASTM International

ASTM International. 2002. Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils (ASTM D 422 – 63), United State: ASTM International

ASTM International. 2005. Standard Test Method for Liquid Limit, Plastic Limit, and Plasticity Index Soils (ASTM D 4318), United State: ASTM International

ASTM International. 2005. Standard Test Method for Laboratory Determination of Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass (ASTM D 2216), United State: ASTM International

ASTM International. 2006. Standard Test Method for Amount of Material in Soils Finer than No. 200 (75-μm) Sieve (ASTM D 1140), United State: ASTM International

ASTM International. 2006. Standard Test Method for Laboratory Compaction Characteristic of Soil using Modified Effort (56,000 ft-lbf/ft3 (2,700 kNm/m3)) (ASTM D 1557), United State: ASTM International

Abduh, Muh. 2013. Pemanfaatan Campuran Pasir Dan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Tanon Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Bowles, J. 1984. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Bowles, E.J. 1989. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Jakarta: PT. Erlangga.

Bowles, Joseph E. Johan K. Helnim. 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika tanah). Jakarta: PT. Erlangga.

Canonica, Lucio. 1991. Memahami Mekanika Tanah. Bandung: Angkasa.

Cowd, M.A., 1991, Kimia Polimer. Bandung, Penerbit ITB.

Foth, Henry D & Adisoemarto S. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga

Hardiyatmo. 1999. Mekanika Tanah I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2002. Mekanika Tanah I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2006. Mekanika Tanah I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2012. Mekanika Tanah I. Edisi keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Jakarta: Erlangga.

Downloads

Published

2023-06-26