TINJAUAN KESEIMBANGAN NERACA AIR (WATER BALANCE) DI KOLAM RANTAU BARU KABUPATEN TAPIN

Authors

  • Akhmad Gazali Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari

Keywords:

Kolam Rantau Baru, Metode NRECA, Ketersediaan air, Kebutuhan air, Neraca Air

Abstract

Kolam Rantau Baru merupakan waduk berukuran mikro dibangun untuk menampung kelebihan air hujan dan aliran permukaan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi di musim  kemarau atau di saat curah hujan tidak memenuhi kebutuhan irigasi dengan syarat selalu menjaga ketersediaan air di kolam sepanjang tahun khususnya pada musim kemarau. Studi ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan neraca air di Kolam Rantau Baru berdasarkan nilai perbandingan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. Dalam penulisan ini dilakukan analisis hidrologi yang terdiri dari analisis evapotranspirasi, analisis ketersediaan air, analisis debit andalan, analisis kebutuhan air irigasi di hilir Kolam Rantau Baru dan analisis neraca air di Kolam Rantau Baru. Metode yang dipakai untuk menganalisis ketersediaan air adalah dengan metode NRECA, dimana metode ini mensimulasikan keseimbangan air bulanan pada suatu daerah pengaliran sungai tertentu yang ditunjukkan untuk menghitung total limpasan dengan menggunakan hujan bulanan, evapotranspirasi dan kelembaban tanah. Disimpulkan bahwa ketersediaan air Sungai Salak pada kondisi debit andalan (Q80%), debit paling rendah pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September sebesar 0,000 m3/detik (volume air 0,000 m3) dan paling tinggi 0,287 m3/detik (volume air 0,767 juta m3) pada bulan Januari. Ketersediaan air di Kolam Rantau Baru totalnya sebesar 2,712 juta m3/tahun. Adapun kebutuhan air irigasi di hilir Kolam Rantau Baru totalnya sebesar 0,689 juta m3/tahun. Dari hasil studi ini, secara umum kondisi keseimbangan neraca air di Kolam Rantau Baru dalam kondisi terpenuhi, kecuali pada bulan Mei dan Juni mengalami kegagalan. Pilihan yang bisa dipertimbangkan untuk menanggulangi masalah ini, yaitu melakukan modifikasi dalam pola tanam.

References

Anonim, 2006, Laporan Akhir Identifikasi Masalah Pengelolaan Sumber Daya Air di Pulau Jawa, Direktorat Pengairan dan Irigasi, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta.

Anonim, 2007, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rantau Baru, Pemerintah Kabupaten Tapin, PT. M. 17 Engineering, Rantau.

Anonim, 2008, Rencana Kawasan Terpadu Kota Rantau Baru,Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Teknik, Banjarbaru.

Anonim, 2009, Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung/Dam Parit, Direktorat Pengelolaan Air, Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian, Jakarta.

Anonim 1, 2015, Kabupaten Tapin, http://www.tapinkab.go.id, Diakses tanggal 26 Januari 2015.

Anonim 2, 2015, Kabupaten Tapin, http://www.wikipedia.co.id/kabupatentapin/, Diakses tanggal 26 Januari 2015.

Anonim 3, 2015, Siklus Hidrologi, http://www.physicalgeography.net/physgeoglos/, Di-akses tanggal 11 Maret 2015.

Azhari, M.N, 2008, Studi Model Alokasi Air Waduk Ir. P. M. Noor di Kalimantan Selatan, Tesis mahasiswa Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Cuarsa Isep, 2007, Kajian Neraca Sumberdaya Air Kabupaten Subang, Tesis mahasiswa Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Doorenbos, J. dan Pruitt, W.O., 1977, Guidelines for Predicting Crop Water Requirements, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.

Gomeks, J, 2007, Kajian Ketersediaan Air pada Bendungan Raknamo (Rencana) di Kabupaten Kupang Prop. Nusa Tenggara Timur, Tesis mahasiswa Program Studi Magister Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Irianto, G.S, 2007, Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pengembangan Embung, Direktorat Pengelolaan Air, Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian, Jakarta.

Kasiro I, dkk, 1994, Pedoman Kriteria Desain Enbung Kecil untuk Daerah Semi Kering di Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Pelita, R.N, 2007, Kajian Potensi Sungai Jompi untuk Penyediaan Air Baku di Kota Raha Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, Tesis mahasiswa Program Studi Magister Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Riady, F, 2009, Tinjauan Ketersediaan Air di Polder Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara. Skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Sri Harto, 1993, Analisa Hidrologi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sudaryoko, Y, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP – 01, Cetakan I, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, Jakarta.

Triatmodjo, B, 2009, Hidrologi Terapan, PT. Beta Offset, Yogyakarta.

Published

2016-06-11