PENGARUH JENIS AIR PADA PERAWATAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Authors

  • Irna Hendriyani Universitas Balikpapan
  • Reno Pratiwi Universitas Balikpapan
  • Yepi Aprilianus Universitas Balikpapan

Keywords:

Jenis Air, Perawatan Beton, Kuat Tekan Beton

Abstract

Perawatan beton merupakan suatu proses untuk menjaga tingkat kelembaban untuk mencegah hidrasi yang berlebihan serta menjaga agar hidrasi terjadi secara berkelanjutan. Perawatan beton yang baik umumnya menggunakan air bersih tetapi proses ini akan mendapat kendala manakala lokasi pembuatan beton di daerah pantai yang sulit terjangkau air bersih, yang akhirnya dalam proses perawatan beton di daerah pantai, proses perendaman dengan air laut dan air tergenang disekitaran lokasi pun sering digunakan sehingga akan mempengaruhi kekuatan beton. Penelitian ini menggunakan air tawar, air laut dan air tergenang pada perawatan beton untuk masa perawatan 7, 14 dan 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 7, 14 dan 28 hari kuat tekan beton yang terendam denganĀ  air tawar pada umur 7 hari menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dari pada beton yang terendam di air laut dan air tergenang, sedangkan untuk beton umur 7 hari yang terendam di air tergenang menghasilkan kuat tekan rata-rata yang rendah daripada kuat tekan beton yang dihasilkan beton yang terendam di air tawar dan air laut. Pada beton umur 14 hari dan 28 hari yang terendam di air tawar, air laut dan air tergenang menunjukkan semakin tinggi mutu beton maka perbedaan kuat tekan antara beton yang mengalami perawatan dengan air tawar semakin kecil dengan beton yang terendam di air laut dan air tergenang. Artinya pengaruh perawatan beton terhadap nilai kuat tekan adalah semakin baik perawatan beton maka nilai kuat tekan semakin tinggi dan sebaiknya jika perawatan beton tersebut kurang, maka nilai kuat tekan yang dihasilkan akan berkurang.

References

Tjokrodimuljo, 1996, Kuat Tekan Beton untuk Berbagai Jenis Semen, Jogjakarta.

Tjokrodimulyo, Kardiyono, 2007, Jenis-jenis Pasir, Jogjakarta.

Teknologi Beton, 2003, Pola Keruntuhan Pada Silinder Beton, Surabaya.

Nugraha, 2007, Pengertian Tentang Air Laut, Jogjakarta.

Hidayat, 2011, Kandungan Garam Air Laut, Jogjakarta.

SNI 03-2834 -2002, 2002, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Badan Standardrisasi Nasional BSN, Jakarta.

Anonim, 1990, Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus, SNI 03-1968-1990, Jakarta.

Anonim, 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar, SNI 1969-2008, Jakarta.

Anonim, 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, SNI 1970-2008, Jakarta.

Anonim, 2002, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, SNI 03-6819-2002, Jakarta.

Anonim, 2008, Metode Cara Uji Keausan Dengan Mesin Abrasi Los Angles, SNI 2417-2008, Jakarta.

Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium, SNI 2493 : 20011, Jakarta.

Aderinola, 2006, Pengaruh Mutu Beton K-250 Akibat Terendam Air Laut dengan Penambahan Zat Aditif.

Amy Wadu, 2014, Pengaruh Masa Perawatan (Curing) Menggunakan Air Laut Terhadap Kuat Tekan dan Absorpsi Beton, Undana.

Published

2016-06-11