PENILAIAN KONDISI BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA

Authors

  • Reno Pratiwi Universitas Balikpapan

Keywords:

Gempa, Bangunan Gedung, AHP, Indeks Kondisi

Abstract

Gempa yang terjadi di Kota Padang  pada tanggal 30 september 2009, berkekuatan 7,9 SR telah merusak sebagian infrastruktur yang ada di Kota Padang. Berdasarkan hasil survei, kerusakan banyak terjadi pada bangunan gedung terutama pada fasilitas pendidikan. Dalam hal ini pemerintah perlu melakukan suatu usaha untuk merehabilitasi bangunan yang rusak pasca gempa, terutama pada fasilitas pendidikan yang merupakan kunci sukses pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pada penelitian ini yang akan dinilai kondisinya adalah bangunan gedung Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas. Penilaian kondisi dilakukan untuk mengetahui kondisi bangunan pasca gempa, sehingga bisa terdeteksi secara rill sesuai dengan kondisi di lapangan dalam penambilan keputusan terhadap penggunaan kembali bangunan gedung.

 

Penelitian ini diawali dengan pembuatan hirarki bangunan gedung Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, perhitungan bobot (eigenvector) dengan menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Proses), penilaian kondisi bangunan secara visual dan dianalisis dengan metode Indeks Kondisi.

 

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Indeks kondisi bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil 84%  termasuk dalam kondisi rusak sedang, sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan untuk menggunkaan kembali bangunan gedung Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas dengan melakukan perbaikan terlebih dahulu.

References

Crigg, Neill S (1988), Infrastruktur Engineering and Management, JohnWilley & Sons.

Dedi Priadi (2009), Seleksi Manajer Perusahaan Berbasis Kepribadian Personality and Preference inventory (PAPI) dan Analitical Hierarchy Proses (AHP), Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Departemen Pekerja Umum RI (2004), Pedoman Pemeriksaan awal kerusakan Bangunan Beton Bertulang Akibat Gempa.

Departemen Pekerja Umum(2007), Tata Cara Evaluasi untuk Pemeliharaan Komponen Rumah Susun Sederhana Sewa.

Graimann, L., Stecker, J., T., Foltz, S. (1997), Condition Ratting Prosedure for Roller Dam Gates, Technical Report REMR – OM-18, US., Army Construction Engineering Research Laboratory, Champaign, IL,.

Guillaumot, Vincent M., Durango, Pablo L., Madanat, Samer M.( 2003), Adaptive Optimization of Infrastructure Maintenance and Inspection Decision Under Perormance Model Uncertainty, Jurnal of Infrastruktur System.

Grigg NS (1988), Infrastruktur Engineering and Management, John Wiley and Sons, New York.

Hesna Yervi (2005), Pengembangan Model Penilaian Kondisi Gedung Struktur Beton Bertulang Pasca Kebakaran dengan Metode Indeks Kondisi, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Hudson, W., hass, R., Uddin, W. (1997), Infrastructure Management, McGraw Hill.

Indra Ismaya, Bambang (2011), Pengembangan Metode AHP – ZOGP Terintegrasi dalam Proses Pemilihan Pemasok Berbasis Multi Stakeholder, Institut Teknologi Bandung.

Irsyam Masyur, Pengantar Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Mardi Nugroho, Imam (2005), Penetapan Prioritas pemeliharaan rutin dan periodik jalan di sungai liat kab. Bangka dengan menggunakan metode proses hirarki analitik, Universitas Sriwijaya, Tesis, Palembang.

Mckay, D., Rens, K., Greimann, l., Strcker, J. (1999), Condition Index Assessment for u.s. Army Corps of Engineering Civil Works, Journal of Infrastruktur System, 52- 60

Nugroho, Agus (2006), Penilaian Kondisi Jembatan Kereta Api Gelagar Baja, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Oktarina, Rienna (2008), Pengembangan Model Distribusi Barang Bantuan Penanggulangan Bencana Alam, Institut Teknologi Bandung, Tesis, Bandung.

Parwirodikromo, Widodo (2012), Seismologi Tekni dan Rekayasa Kegempaan.

Peraturan Pemerintah N0. 29 (2000), Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Saaty, T., Multicriteria Decision Making (1988) : The Analytical Hierarchy Process University of Pittsburgh.

Published

2015-12-22