KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN PADA KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LAND USE COMPATIBILITY IN TRADE AND SERVICES AREA USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS

Authors

  • Rida Respati Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
  • Angga Subkhan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

Keywords:

Land Use Suitability, Geographic Information System, area, Kesesuaian Lahan, luasan, Sistem Informasi Geografis

Abstract

Pembangunan merupakan suatu proses yang pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari perencanaan, Sumber daya utama yang diperlukan dalam pembangunan adalah lahan, dimana kebutuhan lahan selalu meningkat seiring dengan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan penjelasan Perda 1 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palangka Raya, pasal 45 huruf b, kawasan perdagangan jasa merupakan kawasan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota serta melayani kebutuhan barang dan jasa dalam skala regional dan kota. Dalam mewujudkan tujuan tersebut diperlukan kesesuaian antara pengunaan lahan dengan kawasan perdagangan dan jasa yang dimaksud. Kesesuaian ini dapat diketahui dengan memanfaatkan teknologi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang ingin diperoleh adalah tingkat kesesuaian penggunaan lahan pada suatu area kawasan perdagangan dan jasa di Kelurahan Menteng yang disajikan dalam bentuk informasi spasial berupa peta kesesuaian penggunaan lahan. Hasil analisis spasial yang dilakukan diperoleh bahwa luas penggunaan lahan yang sesuai adalah 159.417 m2 atau 47,9% dari total keseluruhan luas area, kemudian penggunaan lahan yang tidak sesuai adalah 173.125 m2 atau 52,1% dari total keseluruhan luas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketidaksesuaian penggunaan lahan pada area Pangeran Samudera – G. Obos – Sisingamangraja – Yos Sudarso dan Pangeran Samudera – Galaksi – G. Obos – Yos Sudarso dalam kawasan perdagangan dan jasa, lebih besar.

 

Development is a process whose implementation cannot be separated from planning. The main resource needed in development is land, and the need for land always increases along with the implementation of development. Based on the explanation of Regional Regulation 1 of 2019 concerning the Spatial Plan for the City of Palangka Raya, article 45 letter b, a service trading area is an area that aims to encourage the city's economic growth and serve the needs of goods and services on a regional and city scale. In realizing this goal, compatibility between land use and the intended trade and service area is required. This suitability can be determined by utilizing Geographic Information System (GIS) based technology. The result to be obtained is the level of suitability of land use in an area of trade and service areas in the Menteng Sub-District which is presented in the form of spatial information in the form of land use suitability maps. The results of the spatial analysis carried out showed that the suitable land use area was 159,417 m2 or 47.9% of the total area, then land use that was not suitable was 173,125 m2 or 52.1% of the total area. So it can be concluded that the land use mismatch in Prince Samudera – G. Obos – Sisingamangraja – Yos Sudarso and Prince Samudera – Galaxy – G. Obos – Yos Sudarso in the trade and services area, is bigger.

References

A. R. Assyakur, I W. Swarana, I W. S. Adnyana, I W. Rusna, I. A. A. Laksmiwati, I W. Diara. 2000. Studi Perubahan Penggunaan Lahan di DAS Bandung

Gallego, F. Javier, 1995, Sampling Frames of Square Segments. Luxembourg: Office for Publications of the E.C.

Hamonagan Bintang. 2000. Analisis neraca penggunaan lahan dan pola perubahannya serta implikasinya terhadap penataan ruang dan pengembangan wilayah.

Iskandar, Fauzi. 2015. Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang/Wilayah di Kecamatan Kutoarjo Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi, Semarang: Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro.

Lillesand, Thomas Martin, dan Ralph W. Kiefer. 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. 3rd. ed. New York: Wiley.

Nawangwulan, Nila Hapsari. 2013. Analisis Pengaruh Perubahan Lahan terhadap Hasil Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pati Tahun 2001-2011. Skripsi, Semarang: Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro.

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2019 – 2039.

Petrus Subardjo. 2004. Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Pesisir Kabupaten Kendal Tahun 1997-2001 dengan Menggunakan Data Citra Landsat-TM

Riswanto, Eris. 2009. Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Mneggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi Rendah Studi Kasus di Pulau Kalimantan. Skripsi, Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Saraswati, Dian Ayu. 2015. Analisis Perubahan dan Pola Persebaran Permukiman (Studi Kasus Kec. Tembalang, Kec. Banyumanik, Kec. Gunungpati, Kec. Mijen Kota Semarang). Skripsi, Semarang: Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro.

Satria, Mitra. 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman di Kota Semarang Bagian Selatan. Skripsi, Semarang: Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Soemarwoto, Otto. 1985. “A Quantitative Model of Population Pressure and Its Potential Use in Development Planning.” Majalah Demografi Indonesia.

Yulian Fauzi, Boko Susilo dan Zulfia Memi Mayasari. 2009. Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis.

Downloads

Published

2023-12-26