ANALISIS PEMERATAAN SUMBER DAYA TENAGA KERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HEMODIALISA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

ANALYSIS OF EQUALIZATION OF CONSTRUCTION WORKFORCE RESOURCES IN THE HEMODIALYSIS BUILDING DEVELOPMENT PROJECT IN PENAJAM PASER UTARA DISTRICT

Authors

  • Irna Hendriyani Universitas Balikpapan
  • Reno Pratiwi Universitas Balikpapan
  • Ahmad Noor Universitas Balikpapan

Keywords:

Resource Levelling

Abstract

Pembangunan ruang hemodialisa merupakan ruangan yang difungsikan untuk proses pembersihan darah dari akumulasi hasil metabolisme tubuh seperti ureum dan zat beracun lainnya. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Menjangan dengan nilai proyek sebesar Rp. 5.400.000.000,- dalam kurun waktu 180 Hari kalender dan proyek ini belum di laksanakan. Untuk mengatasi keterlambatan proyek, perlu dilakukan penelitian untuk mencari solusi dengan melakukan Resource Levelling yang menggunakan metode pemerataan sumber daya tenaga kerja yang akan meminimalisir fluktuasi yang terjadi pada jadwal pelaksanaan kegiatan di proyek tersebut. Sebelum dilakuakan Resource Levelling, dengan rencana awal didapatkan jumlah sumber daya tenaga kerja dengan jumlah maksimum 122 tenaga kerja dan setelah dilakukan Resource Levelling, didapatkan jumlah sumber daya tenaga kerja yang jumlah maksimumnya 35 tenaga kerja. Dengan pencapaian ini dapat meminimalkan fluktuasi yang tajam sehingga produktifitas sumber daya tenaga kerja akan lebih efektif. Hal ini berdampak positif bagi pelaksana kegiatan pada proyek tersebut.

 

The construction of hemodialysis room is a room that is used for the process of cleaning the blood from the accumulation of the body's metabolic products such as urea and other toxic substances. This project is carried out by PT. Menjangan with a project value of Rp. 5,400,000,000, - within 180 calendar days, this project has not been implemented. To overcome project delays, it is necessary to research and find solutions by conducting resource leveling, which uses the method of equalizing labor resources to minimize fluctuations in the schedule for implementing activities in the project. Before Resource Leveling was carried out, with the initial plan, the maximum number of manpower resources was 122 workers. After Resource Leveling, the maximum number of manpower resources was 35 workers. With this achievement, sharp fluctuations can be minimized so that the productivity of labor resources will be more effective. This has a positive impact on the implementers of activities on the project.

 

References

Artha, I.G.W., 2015, Optimalisasi Sumber Daya Manusia Menggunakan Software MS. Projec. Jurnal Sipil Universitas Udayana.

Ervianto dan Wulfram I., 2005, Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Febryanti., A.P., 2014, Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Yang Mengalami Keterbatasan Sumber Daya Menggunakan Metode Perataan Penuh (Full Levelling) Dengan Microsoft Excel Dan Overallocated (Levelling) Sumber Daya Dengan Microsoft Project. Jurnal Sipil Universitas Brawijaya.

Harley dan Bowin., 1996, Human Resources Management : An Experience Approch. Prentice Hall .

Husen, A., 2009, Manajemen Proyek. Cv. Andi Offser (Penerbit Andi). Yogyakarta.

Husen, A., 2009, Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Proyek. Yogyakarta: Andi.

Imron, A., 2005, Penjadwalan tenaga kerja dalam penyelesaian proyek dengan metode resource levelling menggunakan program Ms. Project, Jurnal Sipil Universitas Jember.

Nugraha, P., Natan Ishak Dan Sutjipto, R., 1986, Manajemen Proyek Dan Konstruksi 2, Surabaya : Kartika Yudha.

Putra, I.G.P.M., 2014, Analisis Tenaga Kerja Menggunakan Metode Full Levelling (Perataan Penuh) Dengan Softwere Primavera Project Planner Terhadap Proyek Gedung Pt Bank Muamalat Cabang Malang. Jurnal Sipil Universitas Malang

Soeharto dan Iman., 1998, Manajemen Proyek Dan Konseptual Sampai Operasional Jilid 1,Jakarta : Erlangga

Santoso dan Budi., 2009, Manajemen Proyek (konsep & implementasi), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Published

2024-06-20