STABILISASI TANAH GAMBUT PALANGKA RAYA DENGAN BAHAN CAMPURAN TANAH NON ORGANIK, SEMEN DAN ZAT ADITIF
STABILIZATION OF PALANGKA RAYA PEAT SOIL USING NON-ORGANIC SOIL, CEMENT AND ADDITIVES
Kata Kunci:
gambut, non organik, semen dan zat aditif, peat, non-organic, cement and additivesAbstrak
Palangka Raya merupakan kota yang memiliki tanah gambut dihampir seluruh wilayah dengan cakupan yang luas. Pembangunan jalan raya di kota Palangka Raya dilakukan diatas tanah gambut dimana memili permasalahan terhadap kekuatan daya dukung tanah dalam menahan beban lalu lintas diatasnya. Usaha perbaikan tanah gambut dilakukan dengan cara stabilisasi. Stabilisasi tanah adalah usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat-sifat teknis tanah agar memenuhi syarat teknis tertentu. Pada penelitian akan dilakukan perbaikan tanah gambut secara kimiawi dengan menggunakan semen dan zat aditif sebagai bahan stabilisasi dan melihat seberapa besar pengaruh campuran tanah non organik, semen, dan zat aditif terhadap kekuatan tanah gambut yang telah distabilisasi. Parameter pengujian yang akan dilaksanakan meliputi pengujian sifat fisik dan sifak mekanis seperti pengujian berat jenis, pemadatan standar dan CBR. Nilai CBR campuran tanah gambut dan tanah granit tanpa semen dan zat aditif cair diperoleh sebesar 7,00%. Sedangkan pada penambahan semen 5% dan zat aditif cair 0% nilai CBR naik menjadi 8,20%. Sedangkan pada penambahan semen 5% dan zat aditif cair 5% nilai CBR naik menjadi 8,60% Untuk selanjutnya pada penambahan zat aditif 10% dan 15% secara berturut-turut CBR campuran tanah mengalami peningkatan masing-masing  sebesar 9,80% dan 10,30%.
Â
Palangka Raya is a city that has peat soils in almost all areas with a wide coverage. The construction of highways in the city of Palangka Raya is carried out on peat soil which has problems with the carrying capacity of the soil in holding the traffic load on it. Efforts to improve peat soil are carried out by means of stabilization. Soil stabilization is an effort to change or improve the technical properties of the soil so that it meets certain technical requirements. This research will be carried out chemically improving peat soil using cement and additives as stabilizing agents and seeing how much influence the mixture of non-organic soil, cement and additives has on the strength of stabilized peat soil. The test parameters to be carried out include physical and mechanical properties such as specific gravity, standard compaction and CBR tests. The CBR value of a mixture of peat soil and granite soil without cement and liquid additives was 7.00%. Meanwhile, the addition of 5% cement and 0% liquid additives CBR value increased to 8.20%. While the addition of 5% cement and 5% liquid additive CBR value increased to 8.60%. Furthermore, the addition of 10% and 15% additive respectively CBR soil mixture increased by 9.80% and 10%, respectively.30%.
Referensi
Agus Sugianto, Irna Hendriyani, Gunaedy Utomo, Rahmat. (2022). Analisis Stabilisasi Tanah Lempung Lunak Menggunakan Material Semen Sebagai Bahan Campuran. Prodi Teknik Sipil Universitas Balikpapan. Jurnal Transukma Vol. 4 No. 2 Juni 2022. Link https://transukma.uniba-bpn.ac.id/index.php/transukma/article/view/135
Astriyanto, V. D., & Zaika, Y. (2016). Pengaruh Jarak dan Panjang Kolom Deep Soil Mix Tipe Single Square Diameter 3 cm terhadap Daya Dukung Tanah Ekspansif. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 1(2), pp-1088., Palembang.
Cahyadi, H. (2019). Korelasi Tahanan Ujung Konus (qc) Dengan California Bearing Ratio (CBR) Untuk Tanah Di Banjarbaru. Media Ilmiah Teknik Sipil, 8(1), 9-16., Banjarbaru.
Febrie, H. R, (2017), Kakarteristik Tanah Gambut Yang Distabilisasi Terhadap Pembakaran, Jom FTEKNIK, Vol. 4, No.1, Universitas Negeri Riau, Pekan Baru.
Firmansyah, R. (2021). Analisis Pengaruh Pencampuran Semen Sebagai Bahan Stabilitas Tanah Gambut Terhadap Nilai california Bearing Ratio (CBR) (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Gazali, A. (2019, April). Studi potensi tanah lunak gambut yang distabilisasi dengan semen sebagai material timbunan jalan di Kalimantan Selatan. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 4, No. 2, pp. 241-246).
Handali, S., & Royano, R. B. (2014). Karakteristik Geoteknik Tanah Gambut di Tumbang Nusa, Kalimantan Barat. Majalah Ilmiah UKRIM, 12-24.
Hardiyatmo, H. C., (2006), Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., (2010), Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Luhur, B., & Anton Ariyanto, R. (2017). Stabilisasi Tanah Gambut Dengan Campuran Portland Cement Di Tinjau Dari Nilai California Bearing Ratio (CBR). Jurnal Mahasiswa Teknik, 3(1).
Muda, Anwar (2011), Stabilisasi Tanah Lempung Bukit Rawi Menggunakan Pasir Dan Semen, Tesis, Program Studi Magister Teknik Sipil, UniversitasLambung Mangkurat, Banjarmasin
Nugroho, S.A., (2001), Stabilisasi Tanah Gambut Riau Menggunakan Campuran Tanah Non Organik dan Semen Sebagai Bahan Timbunan Jalan, Dinamika TEKNIK SIPIL/Vol. 12/No. 2/Mei 2012, Bandung.
Rakhman, Y. A, (2002), Stabilisasi Tanah Gambut Rawa Pening dengan Semen dan Gypsum Syntetis (CaSO4.2H2O), Tesis, Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Dipenogoro, Semarang.
Respati, R., & Silaban, R. S., (2020). Stabilisasi Tanah Gambut Palangka Raya Dengan Bahan Campuran Tanah Non Organik Dan Semen. Penelitian Kompetitif Dosen Internal Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Palangkaraya.
Saputra, N. A., & Respati, R. (2018). Stabilisasi Tanah Gambut Palangka Raya dengan Bahan Campuran Tanah Non Organik dan Kapur. Media Ilmiah Teknik Sipil, 6(2), 124-131, Palangkaraya.